KARAWANG, halokrw.com – Di tengah gemuruh takbir dan suasana kemenangan Idulfitri, saat keluarga saling berpelukan dan saling memaafkan, Neng Salsabila justru mengirimkan harapannya ke udara. Bukan permintaan maaf atau ucapan selamat. Tapi sebuah video berdurasi 1 menit 38 detik yang ia tujukan kepada tim Halo Karawang—berisi kerinduan seorang anak perempuan kepada ayah kandungnya yang belum pernah ia temui seumur hidup.
Salsabila, gadis 19 tahun asal Sukabumi, sedang mencari keberadaan ayahnya, Yadi Subandi, yang menurut kabar terakhir berasal dari Kecamatan Pedes, Kabupaten Karawang. Dalam video itu, matanya tampak berkaca-kaca, suaranya pelan namun tegas. Ia bukan sedang marah. Ia sedang rindu.
Ayahnya pergi sejak menalak satu ibunya pada tahun 2007, saat Salsa baru berusia satu tahun. Sejak saat itu, tak pernah ada kabar atau pertemuan. Hanya cerita samar dari keluarga, dan sepotong nama yang selalu ia simpan dalam doa.
“Aku belum pernah sekalipun bertemu Ayah hingga kini usiaku 19 tahun,” ucapnya dalam video tersebut.
Salsabila mengaku hanya ingin bertemu. Ia ingin memeluk ayah kandungnya, merasakan kehangatan yang selama ini hanya bisa ia bayangkan. Bukan untuk mengungkit masa lalu. Ia hanya ingin merasakan menjadi anak dari ayahnya sendiri.
Selain kerinduan, ada juga kekhawatiran. Sebagai seorang perempuan muslim, ia tahu bahwa pernikahan kelak membutuhkan kehadiran wali—dan sang ayah adalah wali yang utama. Kekosongan itu menjadi bayang-bayang dalam perjalanannya menuju masa depan.
“Kalau Ayah melihat video ini, aku cuma pengen ketemu. Aku enggak nuntut apa-apa. Cuma pengen kenal dan merasakan pelukan dari Ayah,” katanya, nyaris tak bisa menahan tangis.
Kini, harapan itu ia titipkan kepada siapapun yang mengenal sosok Yadi Subandi. Salsabila menanti di Sukabumi, dengan doa dan keyakinan bahwa tak ada rindu yang sia-sia.
0 Comments