Panggung Jaipong Didemo Warga, Ganggu Jam Malam hingga Dugaan Praktik Prostitusi


KARAWANG, HaloKrw.Com –

Sebuah pertunjukan seni jaipongan di Kampung Leuweung Kaung, Desa Mekarmulya, Kecamatan Telukjambe Barat, Kabupaten Karawang, menuai protes keras dari warga setempat. Pada Minggu (21/1/2025), belasan emak-emak mendatangi lokasi panggung hiburan tersebut dan meminta agar kegiatan tersebut dihentikan. Mereka mengeluhkan suara musik yang terlalu keras dan berlangsung hingga larut malam, mengganggu waktu istirahat masyarakat sekitar.

Aksi protes ini terekam dalam video yang kemudian beredar luas di media sosial. Dalam video tersebut, para emak-emak terlihat mendatangi lokasi pertunjukan dengan nada kesal. Mereka menuntut penghentian acara jaipongan yang dinilai meresahkan karena kerap diiringi dengan aktivitas saweran oleh para penonton pria. Bahkan, ada warga yang menduga bahwa acara tersebut tidak sekadar hiburan, melainkan menjadi modus praktik prostitusi terselubung.

Warga Sudah Lama Resah

Sekretaris Desa Mekarmulya, Yusup Tonjiri, mengonfirmasi bahwa pihaknya telah menerima banyak keluhan dari warga mengenai aktivitas panggung jaipongan ini. Menurutnya, meskipun lokasi pertunjukan berada di luar wilayah Desa Mekarmulya, dampaknya tetap dirasakan oleh warga setempat karena berdekatan dengan permukiman.

“Banyak warga yang merasa terganggu, terutama karena acara ini digelar setiap malam dan hanya libur saat malam Jumat. Musik yang keras dan aktivitas di sekitar panggung membuat warga sulit beristirahat,” ujar Yusup saat dikonfirmasi pada Selasa (27/1/2025).

Baca Juga:  Pasca Unjuk Rasa, SMAN 4 Karawang Dijaga Ketat Aparat Kepolisian

Ia menambahkan bahwa Pemerintah Desa Mekarmulya telah berupaya menindaklanjuti keluhan masyarakat dengan mengajukan keberatan kepada pihak penyelenggara acara. Namun, karena lokasi pertunjukan berada di luar wilayah administrasi desa mereka, keputusan akhir berada di tangan Pemerintah Kecamatan Telukjambe Barat.

Pemerintah Kecamatan Minta Ditutup

Menanggapi protes warga, Pemerintah Kecamatan Telukjambe Barat akhirnya turun tangan. Pihak kecamatan telah memanggil pemilik sanggar jaipong dan meminta agar kegiatan tersebut dihentikan demi ketertiban dan kenyamanan warga sekitar.

“Kami sudah berkoordinasi dengan berbagai pihak, dan pemilik sanggar telah diminta untuk menghentikan pertunjukan tersebut. Kami tidak ingin ada keresahan berkepanjangan di tengah masyarakat,” ujar Yusup.

Meskipun belum ada bukti konkret terkait dugaan praktik prostitusi dalam pertunjukan tersebut, pemerintah setempat tetap mengambil langkah tegas untuk mencegah kemungkinan buruk yang dapat terjadi di kemudian hari.

Untuk sementara, pentas jaipongan di lokasi tersebut telah dihentikan sesuai dengan arahan pemerintah setempat. Namun, apakah keputusan ini akan bersifat permanen atau hanya sementara, masih belum bisa dipastikan.

Iklan
Ad 1

Like it? Share with your friends!

What's Your Reaction?

hate hate
0
hate
confused confused
0
confused
fail fail
0
fail
fun fun
0
fun
love love
0
love
lol lol
0
lol
omg omg
0
omg
win win
0
win

0 Comments

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *