KARAWANG, HaloKrw.Com -Memasuki musim penghujan, PGRI Karawang mengambil langkah proaktif untuk memastikan proses belajar mengajar di sekolah-sekolah tetap berjalan dengan baik. Ketua PGRI Karawang, Uyat S.Pd, telah memberikan arahan kepada seluruh Ketua PGRI cabang agar berkoordinasi dengan para kepala sekolah dalam menghadapi potensi banjir yang bisa mengganggu kegiatan pendidikan.
Uyat menekankan pentingnya antisipasi dini, terutama dalam mengamankan aset-aset berharga di sekolah seperti laptop, komputer, dan perangkat elektronik lainnya. Barang-barang ini diharapkan dapat dipindahkan ke tempat yang lebih aman agar tidak rusak akibat genangan air.
Selain itu, Uyat juga menyoroti kebijakan terkait kegiatan belajar mengajar saat banjir terjadi. Ia menegaskan bahwa sekolah tidak perlu meliburkan siswa jika kondisi banjir masih dalam batas aman. Namun, jika banjir berpotensi membahayakan keselamatan siswa dan guru, maka kebijakan meliburkan sekolah bisa diambil, dengan catatan harus melalui koordinasi terlebih dahulu dengan Dinas Pendidikan Pemuda dan Olahraga (Disdikpora) Karawang.
“Kami sudah menginstruksikan kepada seluruh Ketua PGRI cabang agar berkoordinasi dengan kepala sekolah. Jika tidak ada barang berharga yang perlu diamankan, maka cukup fokus pada upaya mitigasi banjir. Untuk keputusan meliburkan siswa, harus dipertimbangkan dengan matang dan tetap berkoordinasi dengan dinas terkait,” ujar Uyat.
Lebih lanjut, PGRI Karawang juga akan mendata jumlah sekolah yang terdampak banjir, baik yang mengalami kerusakan maupun yang menjadi langganan banjir setiap tahun. Data ini nantinya akan disampaikan kepada pihak terkait agar ada tindak lanjut berupa perbaikan dan peningkatan infrastruktur sekolah.
Dengan adanya langkah-langkah antisipatif ini, PGRI Karawang berharap dampak banjir terhadap dunia pendidikan dapat diminimalisir. Para guru, siswa, dan pihak sekolah diimbau tetap waspada dan aktif dalam menjaga kondisi sekolah agar kegiatan belajar mengajar dapat terus berjalan dengan baik meskipun cuaca kurang bersahabat.
Namun, hingga saat ini, Disdikpora Karawang belum bisa memastikan jumlah sekolah yang terdampak banjir atau mengalami kerusakan akibat curah hujan tinggi. Pihaknya masih mengumpulkan data dari berbagai wilayah sebelum mengambil langkah lebih lanjut terkait penanganan dan perbaikan sekolah.
0 Comments