PADANG, halokrw.com – Setahun telah berlalu sejak letusan dahsyat Gunung Marapi di Sumatera Barat pada 3 Desember 2023. Namun, bagi Widya Fadhilah, kenangan tragis dari bencana itu masih terasa nyata.
Widya adalah satu dari sedikit pendaki yang berhasil selamat dalam insiden tersebut. Namun, selamat secara fisik tidak berarti bebas dari luka batin. Ia kehilangan tiga sahabatnya dalam tragedi itu, meninggalkan duka yang masih menghantuinya hingga kini.
“Setiap ada berita tentang gunung, aku langsung skip. Rasanya masih berat buat menerima kenyataan itu,” ungkap Widya saat dihubungi tim halokrw.com melalui direct message Instagram, Minggu (23/2/2025) petang.
Widya tak sendirian dalam perjuangannya. Bersama rekannya, Tita Cahyani, yang juga selamat, keduanya masih menjalani perawatan akibat cedera di tangan yang mereka alami saat letusan terjadi. Namun, lebih dari sekadar luka fisik, trauma yang mereka alami jauh lebih sulit untuk disembuhkan.
“Aku sama Tita masih harus terapi tangan. Fokus kami sekarang ya penyembuhan, soal gunung mungkin nanti,” katanya.
Sejak insiden itu, Widya pun sering dihantui mimpi tentang salah satu rekannya yang menjadi korban, Nurva Safitri. Dalam mimpinya, Nurva hadir dengan senyum diam, seolah ingin menyampaikan sesuatu namun tak terucap.
“Aku sadar dia sudah nggak ada. Aku panggil-panggil, tapi dia menghilang. Aku sampai terbangun karena mimpi itu,” ceritanya.
Tragedi yang Meninggalkan Luka Mendalam
Letusan Gunung Marapi menjadi salah satu bencana yang mengejutkan Indonesia. Banyak pendaki yang saat itu tengah berada di jalur pendakian terjebak dalam erupsi tiba-tiba, termasuk Widya dan rombongannya. Sayangnya, tiga dari teman seperjalanannya tak bisa diselamatkan.
Kini, meski waktu terus berjalan, luka dan trauma masih membekas dalam kehidupan para penyintas. Widya dan Tita berusaha untuk bangkit, meski butuh waktu lama untuk benar-benar berdamai dengan tragedi yang mengubah hidup mereka.
“Yang penting sekarang fokus sembuh dulu. Soal gunung, mungkin butuh waktu lebih lama buat aku bisa berdamai,” pungkasnya.
0 Comments