Jalanan Rusak Karawang Ancam Nyawa Pemudik, 22 Lakalantas 38 Korban dalam Empat Hari Berturut-turut


KARAWANG, halokrw.com – Arus mudik Lebaran 2025 di wilayah Karawang diwarnai dengan tingginya angka kecelakaan lalu lintas. Dalam kurun waktu empat hari, dari 25 hingga 28 Maret, Pos Pengamanan (Pos PAM) Terpadu Relawan Gabungan Karawang mencatat 22 insiden kecelakaan dengan total 38 korban. Faktor jalanan rusak dan berlubang di sejumlah ruas titik yang dilewati pemudik diduga menjadi pemicu utama meningkatnya angka kecelakaan.

Data yang diperoleh tim halokrw.com dari Pos PAM Terpadu Relawan Gabungan Karawang, Sabtu (29/3/2025) pagi ini, total korban sebanyak 28 orang mengalami luka ringan, tujuh luka sedang, dan tiga mengalami luka berat. Empat korban harus dirujuk ke rumah sakit untuk mendapatkan perawatan lebih lanjut. Beruntung, hingga saat ini tidak ada laporan korban jiwa dalam insiden tersebut.

Sementara itu, berdasarkan laporan terbaru arus mudik H-2 , arus lalu lintas di Karawang terpantau ramai lancar dengan kepadatan pemudik yang terus meningkat. Namun, pada subuh pagi tadi, kembali terjadi lakalantas dua pemudik yang jatuh akibat jalan berlubang. Keduanya berangkat dari Cikarang menuju Tasikmalaya. Menurut laporan, sudah ada 15 kejadian kecelakaan di lokasi yang sama.

Posko yang berlokasi di luar lingkar Tanjungpura, tepatnya di depan Indogrosir Karawang, terus melakukan pemantauan dan memberikan layanan darurat bagi pemudik. Dengan dukungan dari berbagai organisasi relawan seperti SAR SAGARA, Kwarcab Pramuka Karawang, TAGANA, PMI, RAPI, serta tim medis, Pos PAM menyediakan fasilitas penting seperti ambulans, dapur air, bengkel motor dadakan, hingga tempat istirahat bagi pemudik.

Baca Juga:  Rekomendasi 5 Destinasi Wisata Populer di Karawang

Salah satu pemudik dari Pondok Gede, Bekasi , Saputro Arbi (33) mengaku sempat khawatir saat dirinya mulai masuk ke perbatasan Karawang. Pasalnya, sepekan ke belakang, ia sering membaca berita soal jalanan rusak di Karawang.

“Itu sepekan lalu. Pernah juga baca yang sempat diperbaiki itu. Tapi pas lewat tetep waswas karena masih banyak yang berlubang. Jadi ga nyaman,” aku Saputro yang akan pulang ke kampung jalannya di Boyolali ini.

Saputro sendiri menyebut tidak takut kemacetan. Saat ini, yang ia takutkan justru karena jalanan berlubang.

“Dulu mudik takut macet. Sekarang takut apes karena jalan rusak. Ya namanya celaka kan kita gatau walau sudah berhati hati,” ucapnya.

Iklan
Ad 1

Like it? Share with your friends!

What's Your Reaction?

hate hate
0
hate
confused confused
0
confused
fail fail
0
fail
fun fun
0
fun
love love
0
love
lol lol
0
lol
omg omg
0
omg
win win
0
win

0 Comments

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *