Modus Baru Penipuan: Bukti Transfer Palsu Bermodal AI, Ini Tips Menghindarinya


JAKARTA, halokrw.com – Perkembangan teknologi kecerdasan buatan (AI) membawa berbagai kemudahan dalam kehidupan, namun di sisi lain, membuka celah baru bagi pelaku kejahatan digital. Otoritas Jasa Keuangan (OJK) mengingatkan masyarakat agar tidak mudah percaya pada bukti transfer yang dikirim dalam bentuk tangkapan layar atau gambar, karena kini banyak kasus pemalsuan bukti transfer yang dilakukan dengan bantuan AI.

Menurut unggahan resmi @ojkindonesia, pelaku penipuan kerap menyalahgunakan teknologi untuk membuat bukti transfer yang tampak meyakinkan, padahal sebenarnya palsu. Mereka lalu mengirimkannya kepada korban agar seolah-olah pembayaran sudah dilakukan.

Tanda-Tanda Bukti Transfer Palsu

Meski terlihat rapi, bukti transfer hasil rekayasa AI biasanya menyisakan beberapa kejanggalan. OJK mencatat beberapa ciri umum yang dapat dijadikan acuan untuk mengenali tanda-tandanya, antara lain:

  • Font yang tidak konsisten atau sulit dibaca
  • Posisi tulisan tidak sejajar atau tampak asal tempel
  • Warna teks tampak pudar atau tidak sesuai dengan format asli

Kecanggihan AI membuat manipulasi semakin sulit dikenali oleh mata awam. Oleh karena itu, masyarakat diminta untuk lebih berhati-hati dan tidak langsung percaya.

Baca Juga:  Korlantas Polri Siapkan One Way Nasional dan Contraflow untuk Arus Balik Lebaran 2025

Cara Melindungi Diri dari Penipuan Bukti Transfer

OJK membagikan sejumlah tips agar masyarakat terhindar dari modus ini:

  1. Cek mutasi rekening secara langsung untuk memastikan dana benar-benar masuk.
  2. Aktifkan notifikasi transaksi, agar setiap pergerakan uang langsung terpantau.
  3. Perhatikan nomor referensi dan tanggal transfer, cocokkan dengan catatan sistem bank.
  4. Segera hubungi pihak bank jika ada kejanggalan atau dana belum diterima.

Modus lain yang kini juga marak adalah penipuan dengan alibi “kelebihan transfer”. Pelaku sengaja mengirim bukti palsu seolah-olah telah mentransfer uang lebih, lalu meminta korban mengembalikan selisih yang tak pernah ada.

OJK menekankan pentingnya melakukan verifikasi sebelum menganggap sebuah bukti transfer itu sah.


Like it? Share with your friends!

What's Your Reaction?

hate hate
0
hate
confused confused
0
confused
fail fail
0
fail
fun fun
0
fun
love love
0
love
lol lol
0
lol
omg omg
0
omg
win win
0
win

0 Comments

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *