KARAWANG, halokrw – Di tengah perhatian publik terhadap kebijakan Pemerintah Provinsi Jawa Barat yang mengirim siswa bermasalah ke barak militer untuk mendapatkan pembinaan, Pemerintah Kabupaten Karawang mengambil jalur berbeda. Pemkab Karawang memilih pendekatan edukatif dan preventif melalui penguatan pendidikan karakter sejak dini di sekolah-sekolah dasar.
Hal ini tertuang dalam Instruksi Bupati Karawang Nomor 188.342/1077/Kesra/2025 yang ditetapkan pada 5 Mei 2025. Surat tersebut memuat arahan kepada seluruh kepala sekolah TK/PAUD, SD, dan SMP, baik negeri maupun swasta, untuk menerapkan kegiatan pembiasaan yang membentuk karakter siswa secara positif dan berkelanjutan.
Beberapa kegiatan yang diwajibkan antara lain sholat dhuha bersama, membaca Al-Qur’an, menghafal Asmaul Husna dan Juz Amma, serta sholat dzuhur berjamaah. Tak hanya itu, siswa juga akan rutin mengikuti senam setiap Jumat, kegiatan Jumat bersih, hingga keterampilan hidup seperti menanam dan membantu pekerjaan rumah.
Langkah ini dianggap sebagai upaya membangun karakter anak sejak dini, tanpa perlu menunggu mereka bermasalah. Pendekatan ini pun berbeda kontras dengan langkah Pemprov Jabar yang belakangan menjadi kontroversi karena melibatkan unsur militer dalam penanganan siswa nakal.
Instruksi ini juga sejalan dengan kebijakan nasional melalui Perpres Nomor 87 Tahun 2017 tentang Penguatan Pendidikan Karakter (PPK), dan Permendikbud Nomor 20 Tahun 2018 tentang Penguatan Pendidikan Karakter pada Satuan Pendidikan Formal.
Dengan pendekatan yang lebih lembut dan berbasis nilai-nilai keseharian, Karawang mengambil langkah berbeda dengan cara pembiasaan dan keteladanan. Tujuannya tetap sama, yakni mencetak generasi yang berakhlak, mandiri, dan berdaya saing.
0 Comments