Ditolak Pinjam Ambulans, Yulia Dipaksa Tanda Tangan Surat Usai Kritik Pelayanan Puskesmas Loji


KARAWANG, halokrw.com – Seorang warga Dusun Loji, Kecamatan Tegalwaru, Kabupaten Karawang, bernama Yulia, menjadi korban dari dugaan buruknya pelayanan di Puskesmas Loji. Dalam kondisi tubuh yang nyaris tak sadarkan diri akibat penyakit lambung kronis, Yulia tidak hanya ditolak untuk dirawat, tetapi juga tidak diberikan akses ambulans saat sangat membutuhkannya.

Insiden bermula dua hari lalu, sekitar pukul 22.00 WIB, ketika keluarga membawa Yulia ke Puskesmas Loji. Kondisinya lemah, pucat, dan tidak mampu berdiri. Namun alih-alih mendapatkan pertolongan pertama, pihak Puskesmas menyatakan ruangan penuh dan langsung merekomendasikan agar dirujuk ke rumah sakit lain. Padahal menurut keluarga, ada ruangan kosong yang tidak digunakan saat itu.

Keluarga yang panik kemudian meminta bantuan untuk meminjam ambulans Puskesmas. Saat itu ada dua unit ambulans yang tidak sedang dipakai. Namun permintaan tersebut tidak digubris sedikit pun oleh petugas. Mereka diam seribu bahasa, seolah menutup mata terhadap kondisi pasien yang kritis. Tidak ada bantuan. Tidak ada empati.

Beruntung, salah satu warga yang juga sopir ambulans dari Puskesmas Pangkalan bersedia membantu. Yulia kemudian diantar ke RS Rosela, namun ruang rawat inap penuh, sehingga ia kembali dirujuk ke RSUD Karawang.

Keluarga menduga penolakan pinjaman ambulans ini terkait dengan ketidakmampuan mereka membayar. Sebelumnya, pada kunjungan keempat di bulan Februari, pihak Puskesmas sempat menyebut biaya peminjaman ambulans sebesar Rp300 ribu hingga Rp400 ribu. Karena keterbatasan ekonomi, saat itu Yulia memilih tetap dirawat di Puskesmas tanpa dirujuk, meski dalam kondisi memburuk.

Baca Juga:  Diperkosa hingga Hamil, Siswi SMP di Karawang Dikeluarkan dari Sekolah

Namun, ironi terbesar datang setelah kasus ini menjadi viral di media sosial.

Dalam kondisi tubuh yang masih sangat lemah, baru saja pulang dari rumah sakit, Yulia dibangunkan secara paksa oleh petugas Puskesmas yang datang ke rumahnya. Ia diminta menandatangani sebuah surat yang isi dan tujuannya tidak dijelaskan sama sekali. Bahkan saat keluarga mencoba membacanya, mereka tidak diperbolehkan.

“Saya masih lemas, tapi mereka bangunkan saya. Tangan saya bahkan dipegang dan diarahkan untuk tanda tangan. Saya tolak. Lalu mereka menyuruh ibu saya yang tanda tangan. Tapi surat itu tidak dibacakan. Sampai sekarang saya tidak tahu isi surat itu,” kata Yulia dengan suara lirih, saat diwawancarai melalui sambungan telepon, Selasa (6/5/2025) pagi.

Tindakan ini terjadi setelah kritik keras dari keluarga Yulia menyebar luas di media sosial terkait pelayanan Puskesmas Loji. Dugaan pun menguat, bahwa kedatangan petugas bukan untuk membantu, melainkan meredam pemberitaan.

Peristiwa ini mengundang keprihatinan banyak pihak. Dinas Kesehatan Karawang telah turun langsung menemui keluarga untuk mendengar kronologis kejadian. Namun hingga kini, belum ada sanksi atau penjelasan resmi dari pihak Puskesmas.

Iklan
Ad 1

Like it? Share with your friends!

What's Your Reaction?

hate hate
0
hate
confused confused
0
confused
fail fail
0
fail
fun fun
0
fun
love love
0
love
lol lol
0
lol
omg omg
0
omg
win win
0
win

0 Comments

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *