KARAWANG, halokrw.com– Dua guru di SMPN 1 Kutawaluya, Karawang, mengalami tekanan mental setelah dituduh sebagai “maling” oleh seorang konten kreator, Ronal Sinaga atau yang dikenal sebagai Bro Ron. Pihak sekolah menyebut bahwa keduanya merasa terpukul dengan tuduhan tersebut dan saat ini disarankan untuk menghindari media sosial guna mengurangi tekanan psikologis.
Menurut Sekretaris Komite SMPN 1 Kutawaluya, Heru Hermawan, meski kedua guru masih menjalankan tugas mengajar seperti biasa, secara mental mereka mengalami trauma akibat hujatan yang terus mengalir di dunia maya. Bahkan, mereka berencana memeriksakan diri ke psikiater guna memastikan dampak psikologis yang dialami.
“Secara fisik mereka tampak baik, tapi di dalam hati mereka masih trauma. Netizen seolah-olah sudah menghakimi tanpa mengetahui fakta sebenarnya,” ujar Heru pada Senin (17/2/2025).
Awal Mula Kejadian
Kasus ini bermula ketika Bro Ron datang ke SMPN 1 Kutawaluya beberapa waktu lalu, untuk mempertanyakan transparansi penggunaan dana Program Indonesia Pintar (PIP) tahun 2020-2023. Saat pihak sekolah memberikan penjelasan yang dinilai kurang memuaskan dan terkesan berbelit-belit, Bro Ron kemudian melontarkan tuduhan dengan menyebut beberapa guru sebagai “maling”
Informasi mengenai kejadian tersebut disampaikan Ketua PGRI Karawang, Uyat M.Pd yang tidak terima dengan arogansi Bro Ron saat menginvestigasi ke sekolah itu. Video Uyat tersebar luas di media sosial dan menjadi viral.
PGRI Karawang Tempuh Jalur Hukum
Menanggapi peristiwa ini, Persatuan Guru Republik Indonesia (PGRI) Karawang menggelar rapat besar, Rabu lalu dan memutuskan untuk melaporkan Bro Ron ke Polres Karawang atas dugaan pencemaran nama baik. Ketua PGRI Karawang menegaskan bahwa langkah hukum ini bukan untuk melindungi oknum yang mungkin terlibat dalam penyalahgunaan dana PIP, melainkan demi menjaga marwah dan kehormatan profesi guru yang merasa dihina tanpa bukti.
Namun, pelaporan tersebut memicu pro dan kontra di kalangan netizen. Sebagian warganet menilai langkah PGRI adalah bentuk perlindungan terhadap oknum yang diduga menyelewengkan dana PIP. Meski demikian, PGRI tetap kukuh pada keputusan mereka, menegaskan bahwa guru yang difitnah memiliki hak untuk mendapatkan keadilan.
Gubernur Jabar Terpilih Dedi Mulyadi Turun Tangan
Di tengah polemik yang berkembang, Gubernur Jawa Barat terpilih, Dedi Mulyadi, mengunjungi SMPN 1 Kutawaluya pada Senin (17/2/2025) sekitar pukul 10.30 WIB. Kedatangannya disambut antusias oleh para siswa yang berhamburan keluar kelas untuk menyapa pemimpin baru Jawa Barat tersebut.
Dalam kunjungannya, Dedi Mulyadi sempat berinteraksi dengan beberapa siswa sebelum memasuki kantor sekolah untuk bertemu dengan para guru yang menjadi korban tuduhan. Namun, karena suasana di sekitar kantor kurang kondusif akibat riuhnya teriakan siswa, kunjungannya berlangsung singkat.
Sebelumnya, Dedi Mulyadi telah membahas kasus ini dalam wawancara di kanal YouTube-nya bersama Ketua PGRI dan sejumlah pengurusnya. Dalam wawancara tersebut, ia menegaskan akan membantu menyelesaikan permasalahan ini, terutama terkait dampak tuduhan yang mencoreng nama baik para guru di SMPN 1 Kutawaluya.
0 Comments