KARAWANG, halokrw.com – Setelah 14 tahun hidup di rumah bocor tanpa kamar mandi, keluarga Hendrik dan Lilis akhirnya bisa merasakan hunian yang lebih layak. Kini, dengan bantuan dari program Gerakan Orang Tua Asuh Cegah Stunting (Genting) yang diinisiasi oleh BKKBN pusat, mereka tak lagi harus mengetuk rumah saudara untuk sekadar menggunakan toilet.
Keluarga ini tinggal di Kampung Sawah, Desa Mulyasari, Kecamatan Ciampel. Sebelum mendapatkan bantuan, mereka tinggal di rumah seluas 7 meter persegi dengan dinding GRC yang hanya ditopang kayu. Setiap kali hujan turun, air merembes ke dalam rumah, membuat mereka harus berdesakan di kasur busa di ruang tengah.
“Kalau mau BAB harus gedor-gedor ke rumah saudara,” ucap Lilis mengenang masa-masa sulit yang mereka lalui saat ditemui, Senin (17/3/2025) pagi di kediamannya.
Bukan hanya itu, ibu empat orang anak ini masuk dalam kategori keluarga berpotensi stunting akibat kondisi lingkungan yang kurang sehat serta keterbatasan akses terhadap makanan bergizi dan sanitasi yang memadai.
Pada Desember 2024, keluarga Hendrik mendapat kunjungan langsung dari Menteri Kependudukan dan Pengembangan Keluarga, Wihaji, usai peresmian program Genting di Ciampel. Saat itu, Menteri Wihaji melihat langsung bagaimana kondisi rumah mereka yang tak layak huni dan menjadi salah satu keluarga prioritas penerima bantuan.
Kini, berkat program tersebut, keluarga Hendrik telah menempati rumah berukuran 10×12 meter yang lebih kokoh dan sehat, lengkap dengan fasilitas kamar mandi.
“Saya tidak khawatir lagi anak-anak terkena stunting,” ujar Lilis penuh syukur.
Kepala Dinas Pengendalian Penduduk dan Keluarga Berencana (DPPKB) Kabupaten Karawang, Hj. Sopiah, mengatakan bahwa 156 anak di Kecamatan Ciampel masih mengalami stunting. Program Genting menjadi langkah nyata dalam menciptakan lingkungan yang lebih sehat bagi keluarga kurang mampu.
“Penyebab stunting bukan hanya soal makanan bergizi, tetapi juga lingkungan yang sehat. Jika tempat tinggalnya tidak layak, sanitasi buruk, dan tidak ada akses air bersih, risiko stunting semakin tinggi. Karena itu, program seperti ini sangat penting untuk menekan angka stunting di Karawang,” ujar Sopiah.
Direktur Bina Peran Serta Masyarakat, Kementrian Pendudukan dan Pembangunan Keluarga BKKBN, Sutriningsih menambahkan bahwa pemerintah akan terus memperluas cakupan program Genting dan mengajak lebih banyak pihak untuk terlibat.
“Kami berharap program ini bisa menjadi inspirasi bagi komunitas, perusahaan, dan individu lain untuk ikut berkontribusi dalam mengatasi stunting. Anak-anak adalah masa depan bangsa, mereka berhak mendapatkan lingkungan yang sehat untuk tumbuh dan berkembang,” tambah Sutriningsih.
Ia berharap program Genting bisa menjadi solusi jangka panjang dalam memutus rantai stunting. Dengan adanya rumah yang layak huni, akses sanitasi yang baik, serta dukungan gizi yang cukup, anak-anak di keluarga rentan bisa tumbuh lebih sehat dan memiliki masa depan yang lebih baik.
0 Comments