KARAWANG, HaloKrw.Com – Ketua Persatuan Guru Republik Indonesia (PGRI) Karawang, H. Uyat S.Pd menanggapi perkelahian antar siswi SMP di Karawang yang belakangan ini viral di media sosial. Uyat menegaskan bahwa permasalahan kekerasan antar siswa bukan hanya menjadi tanggung jawab pemerintah semata, tetapi juga melibatkan peran aktif guru dan orang tua siswa.
“Menurut Undang-Undang Sistem Pendidikan Nasional (Sisdiknas), pendidikan adalah tanggung jawab bersama antara pemerintah, guru, dan orang tua. Kita tidak bisa hanya mengandalkan pemerintah, peran guru dan orang tua sangat dibutuhkan untuk menciptakan lingkungan pendidikan yang aman,” ujar Uyat, Rabu (22/1/2024) siang.
Uyat menekankan pentingnya sinergi antara sekolah dan orang tua dalam mencegah terjadinya kekerasan, termasuk perundungan dan bullying. “Kasus seperti ini menjadi peran sentral antara guru dan orang tua. Pihak sekolah harus bersinergi dengan orang tua untuk mengatasi masalah tersebut,” tambahnya.
Lebih lanjut, ia mengungkapkan bahwa dalam setiap rapat dengan para ketua cabang PGRI, pihaknya selalu mendorong kolaborasi antara cabang-cabang PGRI dengan sekolah-sekolah di wilayah masing-masing. Hal ini dimaksudkan untuk mencegah bullying dan perundungan, serta kekerasan antar siswa.
“Kami selalu mengingatkan kepada cabang-cabang PGRI agar aktif berkolaborasi dengan sekolah-sekolah, untuk memastikan bahwa setiap sekolah memiliki langkah preventif dalam menangani kekerasan antar siswa,” jelasnya.
Dengan adanya kesadaran dan tindakan preventif yang melibatkan guru, orang tua, serta pihak sekolah, diharapkan kejadian serupa dapat dicegah di masa mendatang. PGRI Karawang juga berkomitmen untuk terus mendukung upaya tersebut demi terciptanya suasana belajar yang aman dan kondusif bagi seluruh siswa.
Penulis : Panji Mayza Perdana
0 Comments