Kisah Adik Kakak yang Konsisten Tebar Kebaikan di Pelosok Karawang Selama 13 Tahun


KARAWANG, halokrw.com – “Di tengah gemerlap Ramadan di kota, ada kebahagiaan yang disebar di sudut-sudut pelosok Karawang. Sebuah bukti bahwa kebaikan yang dilakukan dengan hati akan terus mengalir, tanpa henti”

Menjelang azan Maghrib berkumandang, suara lantunan ayat suci Al-Qur’an dari Pondok pesantren Al Muqodam Batujaya terdengar syahdu. Beberapa santri dengan wajah polos bergegas mengambil kantong makanan yang baru saja dibagikan. Mereka menyambut hidangan berbuka dengan senyum sumringah, seakan lelah seharian belajar terbayar dengan menu sederhana yang tersaji.

Kebahagiaan itu adalah hasil kerja keras Yayasan Bahagia Berbagi Makanan, sebuah komunitas sosial yang telah menebar kebaikan selama 13 tahun.Yayasan Bahagia Berbagi Makanan bermula dari inisiatif dua saudara, Baban Bandariji dan Fathi Bashir.

Kaka beradik ini awalnya mengelola usaha catering “Rumahnya Aqiqah Karawang”. Melihat banyaknya santri yang hidup dengan makanan seadanya, mereka tergerak untuk berbagi. Mereka bahu-membahu mendistribusikan makanan ke pondok pesantren pelosok yang dihuni santri yatim, dhuafa, dan penghafal Al-Qur’an. Hanya dengan melibatkan karyawan catering, komunitas ini mulai rutin membagikan makanan setiap Jumat.

“Awalnya hanya dua orang, saya dan adik saya. Kami mengajak karyawan catering untuk ikut berbagi. Alhamdulillah, sekarang sudah ada sekitar 10 relawan aktif yang membantu di lapangan,” ujar Baban Bandariji, owner Yayasan Bahagia Berbagi Makanan, Senin (3/3/2025) sore.

Selama bulan Ramadan, yayasan ini memiliki sejumlah program berbagi, di antaranya:

– Buka puasa prasmanan untuk santri yatim dan dhuafa

– Penyaluran sahur berupa nasi box

– THR untuk guru ngaji dan ustaz di pelosok

– Santunan yatim piatu dan jompo

Baca Juga:  Mayat Tanpa Identitas Diduga ODGJ Ditemukan di Jalur Pendakian Gunung Sanggabuana

Setiap harinya, sekitar 500 porsi makanan disiapkan untuk didistribusikan ke pondok-pondok pesantren yang telah disurvei sebelumnya. Syarat pemilihan lokasi pun tak sembarangan. Pondok yang dipilih harus berada di pelosok dan tidak memungut biaya pendidikan kepada santri.

Perjuangan Menggalang Donasi

Meski tantangan terus menghadang, semangat untuk berbagi tak pernah pudar. Kekurangan pasokan makanan di pondok pesantren pelosok menjadi motivasi utama bagi Baban dan timnya untuk terus menebar manfaat.

“Yang membuat kami terus semangat adalah melihat para santri makan seadanya. Kadang hanya nasi dengan lauk ala kadarnya. Kami ingin mereka merasakan makanan yang lebih layak, meskipun hanya sesekali,” ungkapnya.

Untuk menjaga keberlangsungan kegiatan, yayasan ini mengandalkan donasi dari masyarakat. Baban dan tim aktif membagikan foto dan video kegiatan melalui media sosial, mengajukan proposal ke lembaga terkait, hingga melakukan penggalangan dana di beberapa perusahaan.

“Alhamdulillah, hingga saat ini selalu ada tangan-tangan baik yang ikut berpartisipasi. Kami percaya rezeki itu sudah ada jalannya,” tambah Baban.

Baban berharap Yayasan Bahagia Berbagi Makanan bisa terus berkembang, menjangkau lebih banyak penerima manfaat, dan semakin banyak donatur yang tergerak untuk berbagi.

“Semakin banyak tangan-tangan baik yang mendukung. Kami hanya ingin berbagi kebahagiaan, meskipun dalam bentuk yang sederhana,” ucapnya.

Bagi masyarakat yang ingin mendukung program ini, donasi bisa disalurkan melalui Bank Muamalat dengan nomor rekening 3410007308 atas nama Baban Bandariji.

 


Like it? Share with your friends!

What's Your Reaction?

hate hate
0
hate
confused confused
0
confused
fail fail
0
fail
fun fun
0
fun
love love
0
love
lol lol
0
lol
omg omg
0
omg
win win
0
win

0 Comments

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *