KARAWANG, halokrw.com – Endi Junaedi, kakek dari almarhumah Lusi Febiana, meminta aparat penegak hukum untuk mengusut tuntas kasus dugaan pembunuhan terhadap cucunya yang dilakukan oleh suaminya sendiri, Bagus.
Lusi menghembuskan napas terakhirnya hampir satu minggu lalu usai diduga dibunuh oleh Bagus di salah satu perumahan di Kecamatan Majalaya. Peristiwa tragis itu disebut dilatarbelakangi percekcokan rumah tangga yang dipicu rasa cemburu buta. Ironisnya, peristiwa tersebut terjadi di hadapan anak-anak mereka.
“Yang saya dengar, si Bagus sudah sadar dan sekarang sudah dipindahkan ke ruangan lain,” kata Endi saat ditemui di rumahnya, Rabu (18/6/2025) pagi.
Usai membunuh istrinya, Bagus sempat mencoba mengakhiri hidupnya sendiri, namun hanya mengalami luka berat dan sempat dirawat dalam kondisi kritis. Hingga hari ini, belum ada pernyataan resmi dari pihak berwajib mengenai status hukumnya.
Endi juga mengungkapkan bahwa pihak keluarga Bagus sudah dua kali mendatangi rumahnya. Namun karena masih dalam suasana duka, belum ada komunikasi atau pembicaraan yang berarti.
“Mereka datang nengok cucunya juga. Tapi saya masih belum bisa bicara banyak, karena masih sangat berduka,” ujarnya lirih.
Kini, anak-anak Lusi berada dalam pengasuhannya. Mereka dalam kondisi fisik yang sehat, namun anak sulungnya mulai menunjukkan gejala trauma emosional akibat menyaksikan langsung peristiwa memilukan itu.
“Yang besar sering marah-marah, emosinya berubah. Kami sudah dampingi dengan psikiater juga. Alhamdulillah mereka sehat, tapi tidak pernah nanya soal ibunya,” ungkap Endi.
Endi berharap proses hukum tetap berjalan, dan Bagus mendapat hukuman setimpal atas perbuatannya. Ia juga menyampaikan betapa dalamnya luka yang ditinggalkan kepergian Lusi, cucu yang sejak kecil ia besarkan sendiri.
“Lusi itu ikut saya dari umur tiga tahun, sampai dia menikah. Saya besarkan sendiri. Sekarang dia pergi seperti ini, saya masih sangat sakit hati dan kecewa,” katanya dengan mata berkaca.
0 Comments