Mendukung Lansia Menghadapi Kesepian: Psikolog Sebut Keluarga Harus Lebih Terlibat


JAKARTA, HaloKrw.Com

Kesepian yang dialami lansia dapat berdampak negatif terhadap kesehatan fisik dan mental mereka. Menanggapi hal ini, Psikolog Wiwit Puspitasari, M.Psi, dari Rumah Dandelion mengingatkan bahwa keluarga memegang peranan penting dalam menjaga kesejahteraan lansia. “Keluarga harus menyediakan waktu untuk berkomunikasi, mengajak lansia beraktivitas bersama, dan mendengarkan cerita mereka dengan penuh perhatian,” ujar Wiwit.

Ia menambahkan, walaupun lansia mungkin sudah terbatas fisiknya, mereka tetap membutuhkan interaksi sosial untuk merasa dihargai dan dicintai. Selain itu, Wiwit juga menyarankan agar lansia diberikan kesempatan untuk bergabung dengan kelompok sosial atau hobi yang dapat mengurangi rasa kesepian. Jika diperlukan, keluarga harus memastikan lansia mendapatkan dukungan medis dan psikologis yang tepat.

Wiwit menekankan bahwa anak dan cucu sebaiknya menyediakan waktu untuk berkomunikasi secara langsung dengan orangtua mereka, bahkan jika hanya beberapa menit dalam sehari. “Jika memungkinkan, ajak mereka bertemu atau berinteraksi secara langsung. Teknologi kini memungkinkan kita untuk tetap terhubung, jadi tidak ada salahnya untuk mengajarkan orangtua lansia cara menggunakan perangkat digital agar mereka bisa tetap berkomunikasi dengan orang lain, baik itu keluarga atau teman-teman mereka,” tambahnya.

Selain itu, meskipun lansia mengalami keterbatasan fisik, hal ini bukan alasan untuk mengabaikan aktivitas bersama mereka. Wiwit mengungkapkan pentingnya melibatkan lansia dalam berbagai kegiatan yang masih bisa mereka lakukan. “Ajaklah mereka beraktivitas bersama, meskipun sederhana. Misalnya, kita bisa bergabung dalam kegiatan yang mereka nikmati, seperti berjalan kaki santai, berkebun, atau bahkan duduk bersama sambil menikmati waktu luang. Kita juga bisa merencanakan aktivitas yang bisa dilakukan bersama-sama, yang dapat membawa keceriaan dan mengurangi rasa kesepian,” ungkap Wiwit.

Selain beraktivitas, Wiwit juga menekankan pentingnya mendengarkan cerita lansia. Banyak lansia yang merasa kesepian karena jarang didengarkan. Anak dan cucu, menurut Wiwit, harus meluangkan waktu untuk mendengarkan cerita mereka, meskipun kadang-kadang kita mungkin sulit memahami sepenuhnya apa yang mereka rasakan. “Mendengarkan mereka, meski kadang kita tidak benar-benar memahami, sangat berarti bagi lansia. Itu adalah cara kita menunjukkan perhatian dan kasih sayang kepada mereka,” jelasnya.

Baca Juga:  Lebaran Serentak: NU dan Muhammadiyah Diprediksi Rayakan Idul Fitri pada 31 Maret 2025

Wiwit juga menyarankan agar anak dan cucu memberi kesempatan kepada lansia untuk aktif dalam kelompok hobi atau komunitas yang sesuai dengan minat mereka. Bergabung dalam kegiatan sosial atau kelompok yang membuat mereka nyaman akan membantu mengurangi rasa kesepian, serta memberikan mereka rasa memiliki dan penting. “Tentu saja, kita tetap perlu memberikan perhatian dan masukan jika ada hal-hal yang mungkin berpotensi membahayakan mereka. Namun, memberikan mereka kesempatan untuk berinteraksi dengan orang lain sangat penting untuk menjaga kesehatan mental mereka,” tambah Wiwit.

Terakhir, Wiwit mengingatkan agar keluarga secara rutin memeriksa kebutuhan medis atau psikologis orangtua yang sudah lanjut usia. Lansia terkadang membutuhkan perhatian lebih dalam hal kesehatan fisik dan mental. “Perhatikan apakah lansia membutuhkan bantuan medis atau psikologis. Jika perlu, arahkan mereka untuk berkonsultasi dengan dokter untuk masalah fisik atau seorang psikolog atau psikiater untuk masalah psikologis. Bahkan, pemuka agama juga bisa menjadi tempat yang baik untuk berkonsultasi terkait spiritualitas dan memberi mereka rasa ketenangan batin,” pungkas Wiwit.

Dengan langkah-langkah tersebut, Wiwit berharap keluarga bisa membantu mengurangi perasaan kesepian yang kerap dirasakan oleh lansia. Kepedulian dan perhatian yang diberikan oleh anak, cucu, serta orang terdekat lainnya sangat penting untuk memastikan lansia merasa dihargai, disayangi, dan tidak kesepian di usia tua mereka.

Sumber : Kompas.Com

 

 


Like it? Share with your friends!

What's Your Reaction?

hate hate
0
hate
confused confused
0
confused
fail fail
0
fail
fun fun
0
fun
love love
0
love
lol lol
0
lol
omg omg
0
omg
win win
0
win

0 Comments