“Perempuan di Ujung Jalan” Antar Teater Merput Sabet Juara 2 dan Sejumlah Penghargaan di Bulan Bahasa 2025


KARAWANG, halokrw.com – Teater Merah Putih (Merput) SMAN 3 Karawang kembali membuktikan konsistensinya sebagai salah satu kelompok teater pelajar paling solid di Karawang. Melalui pementasan naskah “Perempuan di Ujung Jalan” karya pelatih sekaligus penulis naskah Panji Mayza Perdana, S.Pd, Merput berhasil meraih Juara 2 dalam ajang Lomba Teater Bulan Bahasa 2025.

Tak hanya itu, Merput juga membawa pulang tiga penghargaan lainnya: Nominasi Aktris Terbaik melalui penampilan memukau Julaeha, Juara Kategori Suporter Terbaik, Manajemen Produksi Terbaik, yang sekaligus menegaskan kekuatan Merput bukan hanya pada penampilan di panggung, tetapi juga pada soliditas tim di balik layar.

Pembina Teater Merput, Indah Megawati, S.Pd, menyampaikan kebanggaannya atas kerja keras seluruh tim.

“Saya melihat kedewasaan anak-anak dalam setiap proses. Mereka menyiapkan produksi ini dengan hati, dengan disiplin, dan dengan kesadaran bahwa teater itu adalah kerja kolektif. Empat penghargaan sekaligus bukan hal kecil. Ini bukti bahwa Merput berkembang, bukan hanya sebagai performer, tetapi juga sebagai keluarga artistik,” ujarnya usai penyerahan piala disela sela upacara di sekolah, Senin (17/11/2025) pagi.

Indah Megawati menegaskan bahwa prestasi ini bukan akhir, tetapi langkah untuk terus tumbuh.

Baca Juga:  Tampil Memukau, Pentas Perdana Teater Pijar Sentil Isu Pergaulan Bebas di Dunia Kampus

“Teater Merput bukan sekadar mengejar juara. Yang kami kejar adalah tumbuhnya karakter, kepekaan, dan keberanian anak-anak untuk bersuara melalui seni,” ucapnya.

Sutradara pementasan, Luna Zalfa, menuturkan bahwa membawakan naskah seberat “Perempuan di Ujung Jalan” bukan perkara mudah.

“Naskah ini menuntut kejujuran emosi. Kami bekerja keras agar setiap aktor tidak hanya berperan, tetapi benar-benar menjadi. Julaeha menunjukkan capaian yang luar biasa sampai bisa masuk nominasi aktris terbaik—dan itu hasil dari proses panjang memahami luka dan perjalanan tokoh,” ungkapnya.

Naskah yang ditulis Panji Mayza Perdana, S.Pd mengangkat potret para perempuan yang berada di persimpangan hidup, menantang keberanian untuk bertahan atau melangkah pergi. Kedalaman tema dan kekuatan storytelling menjadi fondasi kuat bagi Merput untuk menghadirkan pementasan yang menyentuh sekaligus menggugah emosi penonton.

 


Like it? Share with your friends!

What's Your Reaction?

hate hate
0
hate
confused confused
0
confused
fail fail
0
fail
fun fun
0
fun
love love
2
love
lol lol
0
lol
omg omg
0
omg
win win
0
win

0 Comments