KARAWANG, halokrw.com – Bupati Karawang, Aep Syaepuloh, akhirnya mengambil tindakan tegas menyusul lambannya perbaikan jalan rusak di Jalur Pantura, khususnya ruas Klari–Cikampek–Jatisari, yang selama ini menjadi tanggung jawab pemerintah pusat melalui Satker PPK 1.1 Kementerian PUPR.
Langkah berani ini diambil setelah berbagai upaya komunikasi dan permintaan resmi kepada pihak PPK 1.1 tak kunjung membuahkan hasil. Bahkan, meski sudah berkali-kali mengeluarkan pernyataan keras dan melakukan pemanggilan, proses perbaikan jalan tetap berjalan sangat lamban. Akibatnya, kerusakan jalan semakin parah dan memicu kecelakaan lalu lintas yang merugikan masyarakat.
“Ini kami ambil alih. Untuk wilayah jalan nasional, kami perbaiki dulu. Saya tetap bertanggung jawab demi keselamatan warga, meskipun ini sebenarnya kewenangan pusat,” tegas Aep saat meninjau langsung perbaikan jalan di Kecamatan Klari, Selasa (10/6/2025).
Aep memerintahkan Dinas PUPR Karawang untuk segera turun tangan memperbaiki sejumlah titik kritis yang rusak parah. Ia pun menyatakan telah berkoordinasi dengan Kementerian PUPR agar langkah darurat ini bisa dilaksanakan tanpa tumpang tindih kewenangan.
Langkah ini diambil semata-mata karena alasan keselamatan. Jalur Pantura di Karawang merupakan salah satu titik lalu lintas paling padat di Jawa Barat, dengan ribuan kendaraan melintas setiap harinya. Ketika kondisi jalan dibiarkan rusak, risikonya bukan hanya kerugian materi, tapi juga nyawa.
Dalam sepekan terakhir, Bupati Aep intens mendorong PPK 1.1 untuk segera bertindak. Ia bahkan melakukan inspeksi mendadak (sidak) ke berbagai titik jalan nasional yang mengalami kerusakan, termasuk di wilayah Jatisari. Di lapangan, ia menyaksikan langsung proses tambal sulam yang dilakukan petugas PUPR, namun belum signifikan menyelesaikan persoalan.
“Saya tidak ingin ada warga yang jadi korban lagi. Saya akan terus pantau sampai seluruh ruas jalan nasional yang rusak ini benar-benar diperbaiki,” tandasnya.
Langkah Bupati Aep mendapat respons positif dari masyarakat yang selama ini mengeluhkan kondisi jalan dan merasa frustrasi karena perbaikan tak kunjung dilakukan. Meski berada di luar kewenangannya, keberanian Bupati mengambil alih pekerjaan ini dinilai sebagai bentuk kepedulian nyata terhadap warganya.
0 Comments