JAKARTA, halokrw.com – Persatuan Wartawan Indonesia (PWI) Pusat menyuarakan keprihatinan mendalam atas insiden pencabutan kartu liputan istana milik wartawan CNN Indonesia, Diana Valencia. Peristiwa ini terjadi setelah Diana mengajukan pertanyaan terkait program Makan Bergizi Gratis (MBG) kepada Presiden Prabowo Subianto pada Sabtu (27/9) lalu. PWI menilai tindakan tersebut berpotensi besar menghambat kemerdekaan pers di Indonesia.
Ketua Umum PWI Pusat, Akhmad Munir, menegaskan bahwa pencabutan kartu liputan ini bertentangan dengan amanat Undang-Undang Dasar Tahun 1945 dan Undang-Undang Nomor 40 Tahun 1999 tentang Pers. Menurut Munir, hak untuk berkomunikasi dan memperoleh informasi adalah hak setiap warga negara yang dijamin konstitusi. Kemerdekaan pers merupakan pilar penting dalam menjaga demokrasi.
Insiden yang terjadi usai Presiden kembali dari lawatan luar negeri di Bandara Halim Perdana Kusuma ini memicu kekhawatiran serius. Pihak CNN Indonesia melalui Pemimpin Redaksi Titin Rosmasari juga telah membenarkan pencabutan kartu identitas pers tersebut. Mereka mempertanyakan dasar dan alasan di balik tindakan Biro Pers, Media, dan Informasi (BPMI) Sekretariat Presiden.
PWI Ingatkan Ancaman Kemerdekaan Pers
PWI Pusat secara tegas menyatakan bahwa pencabutan kartu liputan wartawan CNN Indonesia merupakan langkah mundur bagi kemerdekaan pers. Akhmad Munir menekankan pentingnya Pasal 28F UUD 1945 yang menjamin hak setiap orang untuk berkomunikasi dan memperoleh informasi. Kemerdekaan pers adalah hak asasi warga negara yang tidak boleh dibatasi.
0 Comments