KARAWANG, halokrw.com – Keterlambatan sekolah dalam menginput data Seleksi Nasional Berdasarkan Prestasi (SNBP) membuat siswa kelas 12 SMAN 4 Karawang geram. Merasa hak mereka terancam, puluhan siswa menggelar aksi protes dan menuntut pertanggungjawaban sekolah atas kesalahan administratif yang bisa berdampak pada masa depan mereka.
Lili Fidini, mantan Ketua OSIS SMAN 4 Karawang sekaligus perwakilan siswa dalam aksi ini, menyatakan bahwa kekecewaan dirasakan oleh seluruh angkatannya.
“SNBP adalah kesempatan emas yang hanya datang sekali dalam hidup. Jika kami kehilangan kesempatan ini hanya karena kelalaian administrasi, siapa yang akan bertanggung jawab?” ujar Lili.
Tidak hanya menggelar aksi di sekolah, Lili bersama perwakilan siswa dan pihak sekolah berangkat ke Jakarta untuk menyampaikan keluhan mereka langsung ke Komisi X DPR RI. Mereka bergabung dengan perwakilan sekolah lain yang mengalami permasalahan serupa, menuntut agar Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi (Kemendikbudristek) memberikan perpanjangan waktu pengisian Pangkalan Data Sekolah dan Siswa (PDSS).
“Kami meminta DPR untuk mendesak Kemendikbudristek agar memberi tambahan waktu. Jika tidak, banyak siswa yang akan kehilangan kesempatan mengikuti SNBP,” tegas Lili.
Selain memperjuangkan perpanjangan waktu, para siswa juga meminta kepastian dari sekolah mengenai bentuk pertanggungjawaban mereka jika keterlambatan ini benar-benar membuat siswa gagal mengikuti SNBP. Jika akhirnya mereka harus mengikuti Ujian Tertulis Berbasis Komputer (UTBK), siswa ingin tahu bagaimana dukungan yang akan diberikan sekolah dalam menghadapi kondisi tersebut.
Meski merasa kecewa, Lili dan rekan-rekannya tetap menghargai usaha pihak sekolah yang telah berupaya mencari solusi. Namun, mereka berharap ada langkah konkret yang bisa memastikan hak mereka tidak hilang, sehingga kesempatan mereka untuk melanjutkan pendidikan ke perguruan tinggi tetap terjamin.
0 Comments