Sudah Bayar Super VIP, RS Swasta Karawang Dilaporkan Usai Anak Pasien Alami Kejang dan Penolakan Rujukan


KARAWANG, halokrw.com – Seorang ibu muda di Karawang, Indah Sari Dewi (28), melayangkan laporan ke pihak kepolisian terhadap sebuah rumah sakit swasta setelah anak perempuannya yang masih berusia empat tahun mendapat perlakuan yang dinilainya tidak manusiawi saat menjalani perawatan.

Anak Indah, yang lahir melalui program bayi tabung, mengalami kejang pada 28 April lalu dan segera dibawa ke rumah sakit terdekat dengan fasilitas Super VIP. Sayangnya, harapan akan pelayanan terbaik tidak tercapai.

“Anak saya disuntik untuk infus sampai 12 kali. Darahnya sampai menetes ke lantai dan bantal,” ungkap Indah, seraya menunjukkan dokumentasi foto dan video.

Lebih menyakitkan, menurut Indah, permintaan rujukan ke rumah sakit lain justru diabaikan selama berjam-jam. Penolakan tersebut disebut-sebut karena alasan administrasi asuransi.

“Anak saya makin lemas, tapi saat saya minta dirujuk mereka malah marah. Padahal saat dipindahkan ke rumah sakit lain, infus langsung berhasil sekali tusuk,” ujarnya.

Indah menyebut putrinya kini mengalami trauma psikologis. “Kalau lihat orang pakai baju putih, dia langsung merem dan ketakutan,” ucapnya.

Pihak keluarga yang didampingi kuasa hukum, R. Dian Abadi, telah melaporkan kejadian ini ke Polres Karawang dengan nomor STTLP/B/531/V/2025/SPKT/POLRES KARAWANG/POLDA JAWA BARAT.

Baca Juga:  Demi Viral, Konsep Pernikahan Kini Didorong oleh Standar Konten TikTok?

Dian juga menyoroti sikap tertutup pihak rumah sakit, termasuk belum diberikannya salinan rekam medis yang telah diminta sejak awal Mei.

“Kami minta dari tanggal 1 sampai 20, belum diberikan. Padahal itu hak pasien,” tegasnya.

Dalam proses mediasi, Dian menyebut pihak rumah sakit hanya menyampaikan kronologi secara sepihak, dan mengakui adanya perawat yang tertidur saat bertugas namun hanya diberi sanksi ringan berupa surat peringatan.

“Ini bukan sekadar kesalahan prosedur. Ini menyangkut nyawa manusia,” katanya.

Indah berharap, kejadian yang menimpa anaknya bisa menjadi pelajaran penting bagi semua pihak agar tak ada lagi pasien, khususnya anak-anak, yang menjadi korban kelalaian medis.

Sampai berita ini diturunkan, pihak rumah sakit belum memberikan klarifikasi resmi. Upaya konfirmasi tim redaksi hanya mendapat respons dari mesin pesan otomatis.

Iklan
Ad 1

Like it? Share with your friends!

What's Your Reaction?

hate hate
0
hate
confused confused
0
confused
fail fail
0
fail
fun fun
0
fun
love love
0
love
lol lol
0
lol
omg omg
0
omg
win win
0
win

0 Comments