KARAWANG, halokrw.com – Thrifting atau membeli pakaian bekas kini bukan lagi sekadar tren gaya hidup hemat. Di tangan Gen Z, thrifting menjelma menjadi ladang kreatif sekaligus peluang usaha yang menjanjikan.
Rivanka (20), mahasiswa Unsika mengungkapkan bahwa fashion bagi Gen Z bukan hanya soal penampilan, tetapi juga cara mengekspresikan diri.
“Fashion kalcer itu nyaman, modern, dan terjangkau. Media sosial bikin tren ini makin cepat menyebar,” jelas Rivanka saat diwawancarai di kampusnya, Kamis (18/9/2025) pagi.
Namun, Gen Z tak berhenti pada sisi konsumtif saja. Kini mereka juga menjadi motor penggerak bisnis thrifting, baik di marketplace maupun toko offline. Dari membeli untuk dipakai, bergeser menjadi membeli untuk dijual kembali.
Hal itu diakui oleh pendiri Karawang Trend Market (KTM), Eviz. Menurutnya, sejak 2020 pelaku usaha thrift mulai didominasi anak muda.
“Gen Z sekarang bukan cuma pembeli, tapi juga penjual. Mereka menguasai pasar fashion dengan kreativitasnya,” ujar Eviz.
Menurut Eviz, KTM hadir sebagai wadah komunitas thrift di Karawang, dengan tujuan memberdayakan talenta lokal dan menjadikan kota industri ini sebagai destinasi wisata alternatif berbasis fashion.
Tidak hanya sekadar tempat jual-beli pakaian bekas, KTM juga menjadi ajang pertemuan antara penjual, pembeli, dan kreator lokal. Dari sini, lahirlah ekosistem baru yang tidak hanya mendorong pertumbuhan ekonomi kreatif, tetapi juga memperkuat identitas Karawang sebagai kota dengan kultur anak muda yang dinamis.
Lebih jauh masih kata Eviz, kehadiran KTM diharapkan mampu menggeser citra Karawang yang selama ini dikenal hanya sebagai kawasan industri. Dengan geliat thrifting dan fashion kalcer, Karawang mulai dipandang sebagai ruang inspirasi baru, tempat di mana kreativitas bertemu peluang usaha.
0 Comments