Viral! Bro Ron Sebut Guru “Maling”, PGRI Karawang Angkat Suara


Screenshot

KARAWANG, halokrw.com – Influencer sekaligus aktivis pendidikan, Ronald A. Sinaga atau yang dikenal sebagai Bro Ron, kembali menjadi perbincangan publik. Setelah berhasil mengungkap dugaan penyelewengan Dana Program Indonesia Pintar (PIP) di SMPN 1 Kutawaluya, namanya kini terseret dalam kontroversi akibat ucapannya yang dianggap menghina para guru.

Pernyataan Bro Ron yang menyebut beberapa guru sebagai “maling” memicu reaksi keras dari Persatuan Guru Republik Indonesia (PGRI) Karawang. Ketua PGRI Karawang, H. Uyat S.Pd, secara tegas menyampaikan kekecewaannya terhadap sikap Bro Ron yang dinilai arogan dan tidak menghargai para pendidik.

“Dia dengan sadar berkata ‘bacot lu’ kepada saya. Baru kali ini, seorang Ketua PGRI dihina seperti ini,” ujar Uyat saat diwawancarai di kantornya, Rabu (12/2/2025).

Menurutnya, istilah “bacot” dalam budaya Sunda memiliki konotasi yang sangat buruk, terlebih jika diucapkan oleh seseorang yang lebih muda kepada sosok yang lebih tua.

Selain itu, Uyat juga menolak keras tudingan bahwa semua guru terlibat dalam penyelewengan Dana PIP.

“Saya tidak menampik bahwa bisa saja ada oknum yang bermain di ranah pendidikan, tapi tidak semua guru bisa dipukul rata dan disebut maling. Ini sangat menyakitkan,” tegasnya.

Baca Juga:  Aksi Ribuan Guru Tuai Kritik, Pustaka: Fokus Saja ke Masalah Utama

Ia menambahkan bahwa pengelolaan Dana PIP adalah tanggung jawab kepala sekolah, bukan para guru yang bertugas mengajar di kelas.

PGRI Karawang Akan Ambil Sikap

Atas insiden ini, PGRI Karawang berencana menggelar pertemuan dengan seluruh elemen organisasi untuk menentukan langkah selanjutnya.

“Kami akan membahas ini secara serius. Guru adalah pilar pendidikan yang seharusnya dihormati, bukan dihina seperti ini,” lanjut Uyat.

Sementara itu, Bro Ron belum memberikan tanggapan resmi terkait kecaman yang ia terima. Namun, perdebatan di media sosial semakin memanas, dengan sebagian netizen mendukung aksinya dalam membongkar dugaan korupsi, sementara yang lain mengecam gaya komunikasinya yang dinilai kasar dan merendahkan para pendidik.

Kasus ini menjadi peringatan bahwa transparansi dalam pendidikan memang penting, tetapi tetap harus dilakukan dengan menghormati pihak-pihak yang terlibat.

Iklan
Ad 1

Like it? Share with your friends!

What's Your Reaction?

hate hate
0
hate
confused confused
0
confused
fail fail
1
fail
fun fun
0
fun
love love
1
love
lol lol
0
lol
omg omg
0
omg
win win
0
win

0 Comments

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *