KARAWANG, halokrw.com – Ramadan yang seharusnya menjadi bulan penuh berkah, justru menjadi ujian berat bagi warga Dusun Pengasinan, Desa Karangligar, Kecamatan Telukjambe Barat, Kabupaten Karawang. Banjir yang melanda wilayah tersebut sejak tiga hari terakhir telah memaksa warga menjalani ibadah di tengah keterbatasan.
Banjir dengan ketinggian air mencapai 90-100 sentimeter merendam sedikitnya 105 rumah, satu masjid, dan satu sekolah. Meski demikian, semangat beribadah warga mengisi bulan Ramadan tak luntur. Sebuah video yang beredar di media sosial memperlihatkan warga, termasuk anak-anak, menaiki perahu karet di tengah genangan banjir. Air yang meluap dari Sungai Citarum telah merendam akses jalan utama, memaksa warga menempuh perjalanan penuh risiko demi menjalankan ibadah.
“Walaupun banjir, salat tetap harus jalan. Ramadan ini bulan berkah, kita nggak mau melewatkannya begitu saja,” ujar Yanto (45), warga setempat.
Kepala Dusun Pengasinan, Farman, menjelaskan bahwa sebanyak 155 warga terpaksa mengungsi ke tiga lokasi, yaitu kantor desa, masjid, dan rumah warga yang tidak terdampak banjir. Dari jumlah tersebut, lima di antaranya merupakan balita yang membutuhkan perhatian khusus.
“Untuk pengungsi menurut data terakhir sampai pukul 13.00 WIB, ada 150 orang, termasuk 5 balita. Sementara ini mereka mengungsi di kantor desa, masjid, dan rumah warga yang aman dari genangan air,” kata Farman.
Namun, Farman mengungkapkan bahwa stok bahan makanan untuk berbuka puasa dan sahur semakin menipis.
“Kalau melihat kondisi banjir, kemungkinan warga akan bertahan lebih lama. Sementara stok dapur umum makin menipis, terutama untuk kebutuhan sahur dan berbuka,” ujarnya.
0 Comments